Cara Mudah Menguji Website Sebelum Dipublikasikan
Proyek pembuatan website yang telah rancang dari awal semenjak memulai persiapan mendesain website yang dibuat per halaman web, pembuatan storyboarding, sampai pembuatan prototipe web. Selanjutnya pada tahap implementasi dibuat website dari halaman depan sampai halaman terakhir, dimana dibuat dan ditempatkan berbagai gambar, banner, animasi, link, mengatur isi web berdasar kategorinya, serta penempatan fasilitas pendukung seperti search engine, buku tamu dan lainnya, lalu menguji setiap halaman web untuk mengecek apakah website sudah berfungsi dengan baik dan tidak ada kesalahan. Setelah proses implementasi web selesai, masuk pada tahap integrasi yakni memadukan seluruh komponen situs web seperti image, konten, link dan lainnya pada setiap halaman menjadi satu kesatuan menyeluruh dari sebuah website.
Setelah keseluruhan dari proses pembuatan web selesai dikerjakan, sudah tiba saatnya menguji coba kinerja website secara keseluruhan sebelum web diluncurkan atau dipublikasikan melalui penempatan pada server atau hosting. Pengujian website (web testing). Beberapa hal yang harus diuji antara lain:
1. Pengujian Code Quality, yaitu pengujian kualitas kode HTML yang digunakan meliputi: 1) Validasi HTML sesuai standar W3C. Disarankan untuk menggunakan aplikasi web authoring atau HTML editor. 2) Validasi huruf dan gambar, dimana dicek gambar sudah memakai format JPG untuk foto dan GIF untuk tombol dengan ukuran terecil tidak melebihi 50 kbytes tapi kulitas terbaik.
2. Pengujian Compatibility, yaitu pengujian apakah website kompatibel dengan 1) hardware seperti kompatibel dengan mikroprocessor, memory, mouse dan lainnya, 2) sistem operasi apakah web kompatibel digunakan pada sistem operasi windows, linux, UNIX, OS/2, Mobile O/S, Xwindows, Macintosh, dan 3) browser, diuji menampilkan web dengan browser Internet explorer, Netscape Navigator, Opera dan lainnya.
3. Pengujian Navigasi yaitu untuk menguji penyajian seluruh link yang sudah dibuat yang berada di dalamwebsite, apakah link sudah menuju pada halaman yang benar dan fasilitas search sudah berfungsi.
4. Pengujian Interaction, yaitu pengujian interaksi website dengan pengunjung, diantaranya pengujian penampilan pesan kesalahan pada saat pengunjung salah memasukan data, pengecekan masih berfungi atau tidaknya kartu kredit dari pengunjung dan nomor kartu kredit tersimpan berbentuk data yang di-enkripsi dalam hal menyangkut keamanan.
5. Pengujian Usability dan Acessibility, yaitu pengujian situs mudah diakses dan sudah memenuhi kriteria yang diinginkan pengunjung.
6. Pengujian Performance, yaitu pengujian kinerja situs apakah dapat berfungsi dengan baik pada berbagai keadaan, seperti konten dapat didownload dengan modem 28,8 KBps, kecepatan waktu proses pemesanan dan konfirmasi transaksi. Kinerja total web diuji seperti jumlah pengunjung yang dapat mengakses website, jumlah transaksi yang dapat diakses, inti dari pengujian performance adalah sampai dimana (kapasitas maksimal pengunjung atau transaksi maksimal) website masih dapat melayani pengunjung dengan normal.
7. Pengujian Scalability, yaitu pengujian sejauh mana website masih dapat dikembangkan untuk menyelaraskan dengan kemungkinan perkembangan teknologi kedepannya, seperti kalau jumlah pengunjung yang bertransaksi sudah ribuan perhari maka kapasitas memori harus ditambah.
8. Pengujian Reliability, yaitu pengujian sistem website pada kondisi terberat, seperti pengujian kinerja sistem dengan data yang sangat besar, atau menguji sistem pada waktu yang sangat sibuk apakah masih bisa berjalan normal atau tidak.
9. Pengujian Post Implementation, yaitu pengujian penempatan website sudah baik dan benar pada posisinya, seperti mengadakan saran dari konsumen mengenai penempatan dan fungsi-fungsi sudah berjalan dengan benar.
0 komentar:
Posting Komentar
Demi kenyamanan bersama, tidak boleh memasang link dalam bentuk apapun, komentar yang berisi link tidak akan diterbitkan
Terimakasih